Senin, 10 Desember 2007

terikat simpul

lama tak kulihat senyum mengembangmu
senyum yang terikat simpul di sudut bibirmu
senyum yang kuharap bertahan
tak lekang dimakan waktu
dan bukan senyum satir di wajah yang nanar
kuharap kau bahagia
dengan pangeran yang telah menciummu di saat kau tertidur
dan yang telah kau tinggalkan
tepat di jam dua belas
di saat pesta

Rabu, 05 Desember 2007

tiga

pasak itu tertancap
pasrah menghadap
tanpa perlawanan
menyambut jilatan jilatan petir
jilatan penuh nafsu birahi

kudiam, terpaku di sebuah sisi

mengapa kubuat puisi puisi ini,
karena hidup,
adalah puisi itu sendiri.

untitled dua

never reach you
never..
they always will be shuted
with my illness and emptiness
i don't mean that,

i'm sorry
i love you
deeply.

please reach me
don't be hate to me

because all the stars know
that i love you
like i love the stars
above

Minggu, 18 November 2007

untitled.

mataku kian berat
mencoba fokus
namun pandanganku kabur

titik fokus terkunci
cercah cahaya jatuh tepat
di retina

namun siluet siluet ragamu
masih tenggelam,
tenggelam bersama
mimpi
menghilang

Lamunan Hujan.

kubenci hujan
namun kurindu rintik gerimis
kurindu rintihan rintihan gerimis yang lembut
mendengung di kedua telinga

tapak tapak itu seketika
memecah, membelah gerimis yang mengoval
di badan bumi

mereka.
aku,
bersenandung bersaut dengan petir

kepalaku terasa dingin

dia.

kusungguh suka senyumnya
mengembang padu
bersama rintik rintik gerimis
nan muram syahdu.

Jumat, 16 November 2007

Tenggelam Dalam Indahnya Kelam.

dalam kegelapan aku bergerak
mencari,
terus mencari,
satir..
hanya sebuah satir yang kutemukan,
kutemukan kegelapan
yang sungguh sungguh sangat gelap
di tengah terang yang sungguh benderang.

untitled.

merah
hijau
biru
kelam malam
kuning
jingga
cerah pagi
hitam
legam
sore mencekam
satu,dua,tiga
semua lenyap!
hilang bersama larut gulita.